Brem Padat dan Brem Cair (Brem Bali)
Kata
brem pasti udah gak asing banget ya di telinga kalian, makanan yang ounya rasa
khas ini memang sangat cocok banget buat oleh-oleh. Kalo gak salah brem adalah jajanan khas dari Madium dan
Ponorogo. Bentuknya padat, warnanya agak putih kekuningan gitu, dan kalo
dimakan langung lumer dah di mulut. Brem adalah makanan yang berasal dari sari
ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan hitam
yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari
semalam. Menurut Setyorini (2002)
proses pembuatan brem padat seperti ini:
1. Pencucian dan perendaman
Sebelum di proses beras
ketan harus dicuci dulu agar kotoran hilang. Setelah itu di rendam, fungsinya
agar memudahkan proses gelatinisasi (gelatinisai adalah proses pembengkakan
granula pati yang bersifat irreversible). Perendaman dapat menyebabkan hidrasi
pada granula pati sehingga pati dapat tergelatinisasi dengan baik jika
dipanaskan, jumlah air yang teresap 30%
2. Pengukusan
Proses ini dapat
mensterilkan bahan baku, sehingga dapat menghasilkan proses fregmentasi yang
lebih baik. Beras ketan yang tanak dapat diperoleh dari proses pengukusan
selama 30-60 menit. Selama pengukusan beras akan menyerap 7% - 12% dari berat
awal pengukusan. Total pengukusan air sebanyak 35% - 40% dapat menghasilkan
beras tanak yang baik untuk difermentasi.
3. Peragian
Ragi diberikan setelah
beras ketan yang dikukus sudah dingin. Ragi harus dihaluskan dulu agar
memudahkan inokulasi (Haryono 1994).
Brem padat dapat di peroleh dari penggunaan ragi 0.5% dengan waktu yang cukup
panjang (Harijono. Wijaya, Purwaningsih
dan Wibawanto 1994)
4. Frementasi
Menurut Fardiaz,
Sasmito dan Sugiyono (1996)
proses frementasi tape terbagi menjadi 2. Pertama adalah pemecahan pati menjadi
gula sederhana dilakukan oleh kapang dengan enzim amylase. Kedua adalah
fermentasi sebagaian gula menjadi asam organik, alcohol, dan senyawa-senyawa. Konversi
gula menjadi alkohol dilakukan oleh khamir. Pemecahan gula menjadi alkohol ini
melalui proses yang disebut glikolisis dimana gula diubah menjadi etil alkohol.
Proses glikolisis ini cenderung terjadi pada kondisi anaerob. Proses
esterifikasi pada fermentasi tape antara asam dan alkohol menghasilkan ester
yang membentuk cita rasa khas tape.
5. Pengepresan dan Pemekatan
Pengepresan dilakukan untuk mendapat
sari tape, pengepresan dilakukan secara perlahan sehingga filtrat yang keluar
lebih banyak. Pemekatan bertujuan untuk mengurangi sebagian air yang ada,
pemekatan dilakukan dengan pemanasan sampai didapatkan konsentrasi tertentu.
Selama proses pemekatan, reaksi maillard (reaksi antara gula reduksi dan asam –
asam amino yang distimulasi dengan pemanasan) sehingga semakin lama pemekatan,
maka pembentukkan warna coklat semakin sempurna. Proses tersebut menimbulkan
flavor khas pada brem. Proses pemekatan dilakukan dengan pemanasan pada suhu
90°C selama 3 jam (Soesanto dan Saneto,
1949).
6. Pengadukan
Proses pengadukan bertujuan untuk
memperoleh kristal – kristal yang baik,
pengadukan yang kuat pada larutan pekat akan menimbulkan kristal – kristal kecil dengan tekstur halus. Apabila larutan
tersebut mencapai titik jenuh maka kristal akan terbentuk karena adanya tenaga
yang menyebabkan bergabungya komponen – komponen terlarut membentuk inti
kristal.
7. Pengemasan
Jika ingin di kemas, kemas brem dengan
kertas roti dasn kato, kemudian masukan ke plastic jenis Low Density Polyethylene.
Itulah cara-cara membuat brem padat,
kalo kalian gak pengen ribet bisa langsung belii di pusat oleh-oleh kok. Banyak
ditemui kalian ke Madiun, hehe. Selain brem padat ada juga brem cair lo. Tapi
brem cair lebih dikenal dengan nama Brem Bali, soalnya ini minuman khas dari
Bali. Brem Bali memiliki kandungan alcohol sekitar 3%-10% . Cara singkat
membuat Brem Bali :
- Ketan hitam diredam selama 24 jam
- Ketan lalu dimasak, sesudah dimasak lalu didinginkan. Setelah itu campurkan ragi lalu masukkan kedalam wadah.
- Simpan tape selama 5 hari, hingga berubah menjadi tape.
- Lalu tape diremas-remas dan diperas untuk diambil airnya. Ampasnya bisa dijadikan makanan ternak atau dibuat makanan kecil.
- Air tape dicampur sedikit air.
- Masukkan sedikit ragi kembali, lalu simpan selama 7 hari hingga 1 bulan.
- Jika ingin meningkatkan kadar alcohol yang tinggi bisa simpan selama 6-8 bulan.
- Uji kualitasnya, jika sudah kemudian masukan kedalm botol packing.
0 komentar:
Posting Komentar